Ah, kalian pikir aku pasti sudah gila karena begitu agak tidak sukanya pada hujan. Nah, aku yakin jika aku beberkan cerita dari diriku kalian akan mengerti sebabnya aku agak tidak suka pada hujan. Kau mau tahu apa alasannya? tanyaMa rahing....
torik..torikk...torik...!!
Aku dan Hujan. ...ya Hujan (Bosi nabilang orang Bugis tp klu mandar Bosi itu "BUSUK").
Hujan telah menyumbangkan jutaan kisah.
satu keping kenangan lagi.... Tentang kamu. Disaat aku duduk disini. Menikmati gerlik rintik beningnya. Dibalik tirai ini. aku memandang...!!
Beriak namun tenang. Lebat penuh misteri kesunyian batin.
***
“Halima ??! , mutau bandi ? Aku lagi bermain bersama bulir air langit, aku bersama BOSI(hujan red).
” Kataku lirih sambil menatap hujan dan foto dalam tanganku bergantian. Sementara jari telunjukku mengelus foto dalam bingkai itu. ...kesalilian yg terdalamka lagi aih...
Aku mencintaimu seperti hujan. Membuatku sekedar diam dan meresapi. Kerinduan yang mebakar mengalir dan memberikan aroma kehidupan na Marrusa batanggu.....
***
dan kala hujan itu berhenti mungkin sebuah cerita didalamnya jadi hambar dinikmati. hujan berjalan diantara aku dan mimpi, maka saat hujan berhentii...., tanyapun menggrogotiku .."apakah kau memang tercipta untukku??? ...( mirip lirik lagunya UNGU BAND)
Hingga akhirnya kuselami semua makna akan hujan. Kurajut kembali waktu yang pernah kumiliki saat bersamamu.
Ku pungut kembali cerita-cerita pendek yang tak berdurasi antara aku, kamu dan hujan. ...!!
"ya aku bahagia...
Masih sama rasanya hari ini, kemarin, dan hari-hari sebelum kemarin. Bahwa waktu berputar perlahan…seakan enggan meninggalkan kenangan. Masih sama rasanya…hari ini, kemarin, dan hari-hari sebelum kemarin, ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Leco Leco na ::
Posting Komentar